Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange turun lebih dari 5,6 persen selama Mei, menandai
penurunan bulanan pertama tahun ini.
Namun demikian, emas berjangka berakhir naik sedikit pada Selasa
(Rabu pagi WIB), setelah delapan sesi berturut-turut mencatat kerugian.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 0,80
dolar AS atau 0,07 persen, menjadi menetap di 1.217,50 dolar AS per
ounce.
Untuk Mei, berdasarkan kontrak teraktif, emas turun 5,66 persen,
dibandingkan dengan penyelesaian 1.290,50 dolar AS per ounce pada 29
April.
Emas tertekan lebih rendah karena laporan yang dirilis Departemen
Perdagangan AS pada Selasa menunjukkan angka penting Pendapatan dan
Pengeluaran Pribadi meningkat 0,4 persen, dipimpin oleh belanja
konsumen, yang meningkat lebih besar daripada perkiraan 1,0 persen.
Namun, indeks Dow Jones Industrial Average turun 129 poin atau 0,72
persen pada pukul 18.50 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas
membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor
mencari tempat yang aman. Sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan
keuntungan maka biasanya logam mulia turun.
Para analis mencatat bahwa harapan untuk kenaikan suku bunga AS
terus menekan emas berjangka. Pada Jumat, Ketua Fed AS Janet Yellen
mengatakan di Harvard University bahwa kenaikan suku bunga dalam
beberapa bulan ke depan mungkin akan tepat jika data ekonomi terus
membaik.
Perak untuk pengiriman Juli turun 27,50 sen, atau 1,69 persen,
menjadi ditutup pada 15,994 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Juli turun 1,80 dolar AS, atau 0,18 persen, menjadi ditutup
pada 980,40 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.(WDY)
Harga Emas Jatuh Lebih Dari 5,6 Persen pada Mei
Rabu, 1 Juni 2016 7:18 WIB