New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi
terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena
beberapa pejabat Federal Reserve berbicara secara terbuka tentang waktu
kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Presiden Fed San Francisco John Williams mengatakan pada Senin bahwa
kenaikan suku bunga dua sampai tiga kali tahun ini adalah wajar dan
inflasi negara itu berada di jalur untuk mencapai target Fed dua persen
pada tahun depan atau dua tahun berikutnya.
Presiden Fed St Louis James Bullard pada Senin menggaungkan bahwa
pasar tenaga kerja yang relatif ketat di Amerika Serikat dapat
menempatkan tekanan pada inflasi, mendukung untuk kasus kenaikan suku
bunga yang lebih tinggi.
Kata-kata para pembuat kebijakan datang setelah rilis risalah
"hawkish" dari pertemuan bank sentral April pada Rabu lalu. Sebagian
besar pejabat terbuka untuk kenaikan suku bunga pada Juni, jika
perekonomian terus membaik, kata risalah tersebut.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1223 dolar dari
1,1219 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi
1,4482 dolar dari 1,4506 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7224 dolar
dari 0,7225 dolar.
Dolar dibeli 109,20 yen Jepang, lebih rendah dari 110,23 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9894 franc Swiss dari 0,9908 franc
Swiss, dan beringsut naik ke 1,3133 dolar Kanada dari 1,3129 dolar
Kanada. (WDY)
Dolar AS Bervariasi di Tengah Komentar Para Pejabat Fed
Selasa, 24 Mei 2016 8:11 WIB