New York (Antara Bali) - Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat
(AS) terus melemah terhadap yen Jepang di perdagangan New York pada
Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mencerna sejumlah data ekonomi
dari AS.
Pengeluaran konsumsi pribadi AS meningkat 12,8 miliar dolar AS atau
0,1 persen pada Maret, yang gagal memenuhi perkiraan pasar, demikian
pernyataan Departemen Perdagangan AS.
Pada Maret 2016 pendapatan pribadi di Negeri Paman Sam itu meningkat
57,4 miliar dolar AS atau 0,4 persen, dan pendapatan pribadi setelah
pajak (disposable personal income) naik 50,4 miliar dolar AS atau 0,4 persen.
Angka akhir sentimen konsumen untuk April 2016 turun menjadi 89,0
dari 91,0 pada Maret, demikian catatan indeks sentimen konsumen Thomson
Reuters/University of Michigan menunjukkan pada Jumat.
Pada Kamis, dolar AS anjlok sekitar tiga persen terhadap yen Jepang
setelah bank sentral Jepang (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan
kebijakan moneter saat ini tidak berubah, meskipun pasar mengharapkan
untuk pelonggaran tambahan.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama,
turun 0,76 persen menjadi 93,048 pada akhir perdagangan Jumat.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1448 dolar dari
1,1350 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4602
dolar dari 1,4610 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun
menjadi 0,7602 dolar dari 0,7638 dolar.
Dolar dibeli 106,69 yen Jepang, lebih rendah dari 108,10 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9593 franc Swiss dari 0,9667
franc Swiss, dan naik menjadi 1,2543 dolar Kanada dari 1,2518 dolar
Kanada.
(WDY)
Dolar AS Terus Lemah Terhadap Yen
Sabtu, 30 April 2016 8:33 WIB