Denpasar (Antara Bali) - Area gedung perkantoran Gubernur Bali akan segera dilengkapi dengan solar cell (panel listrik tenaga matahari), menyusul pencanangan Pulau Bali sebagai proyek percontohan pengembangan energi baru dan terbarukan.
"Kita awali semuanya dari kantor ini, jadi jangan sampai program ini tidak jadi, saya sudah promosikan ke mana-mana kalau Bali akan menjadi percontohan wilayah yang menggunakan energi terbarukan, karena itu nanti bisa mendukung daya jual pariwisata kita," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima tim dari Kementerian ESDM, di Denpasar, Kamis.
Untuk mewujudkan program tersebut, Pastika menyatakan kesiapannya mengakselerasi pelaksanaan program. "Apa yang akan dibutuhkan kita akan berusaha bantu agar semua ini bisa terwujud. Dari segi SDM saya rasa kita juga bisa dan bahkan kalau butuh tambahan anggaran kita juga bisa," ujarnya.
Menurut dia, program pemerintah pusat ini sejalan dengan program Pemprov Bali dalam upaya mewujudkan Bali sebagai Provinsi Hijau (Green Province).
Ia mengatakan anggaran untuk mewujudkan hal tersebut telah disediakan dalam APBD sehingga selanjutnya juga bisa untuk mendukung program energi baru dan terbarukan. "Ini harus masif pergerakannya dan saya yakin Bali akan cepat untuk mewujudkannya," ujarnya.
Bali, lanjut dia, telah memiliki sebuah program yang menggunakan energi baru dan terbarukan yang dikaitkan dengan pertanian seperti program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).
Sementara itu rombongan Kementerian ESDM yang dipimpin Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Badan Penelitian dan Pengembangan Adhi Wibowo, menyatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pengembangan Smart Grid System untuk penggunaan solar cell di lingkungan Kantor Gubernur Bali.
Menurutnya pemanfaatan Smart Grid System tersebut memiliki tujuan untuk menghemat atau meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga listrik yang berasal dari pemanfaatan sinar matahari.
Beberapa keuntungan lainnya antara lain mampu mengantisipasi, mendeteksi dan merespons terhadap gangguan yang terjadi pada sistem. Konsumen mendapatkan informasi dengan cepat tentang keadaan sistem sehingga dapat melakukan langkah-langkah penghematan energi listrik, serta memungkinkan konsumen membangkitkan listriknya sendiri dan membayar serta dibayar sesuai dengan marjin yang terjadi antara pembangkitan dan pemakaian listriknya sendiri.
Adhi menambahkan, nantinya akan dibangun PLTS 400 kWp, PLTAngin 2 kW, Smart System, dan PJU Pintar yang akan berkaitan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kantor Gubernur Bali.
"Pihak PLN juga akan melakukan dukungan jika nantinya sistem tersebut bermasalah yang menyebabkan listrik padam sehingga kantor Gubernur Bali tidak akan mengalami pemadaman," katanya. (WDY)
Kantor Gubernur Bali Segera Gunakan `Solar Cell`
Kamis, 3 Maret 2016 17:22 WIB