Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta Jumat pagi bergerak menguat sebesar 139 poin menjadi
Rp13.662 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.801 per dolar AS.
"Kombinasi sentimen mulai dari membaiknya harga komoditas serta
perekonomian Indonesia periode kuartal IV 2015 yang membaik mendorong
penguatan aset berdenominasi rupiah terhadap dolar AS," kata Ekonom
Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat.
Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (5/2)
pagi ini, berada di level 31,79 dolar AS per barel, menguat 0,22 persen.
Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 34,54 dolar AS per
barel, naik 0,23 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,79 persen, setelah perekonomian
nasional pada triwulan IV-2015 tumbuh sebesar 5,04 persen (yoy).
"Pertumbuhan PDB kuartal IV 2015 lebih baik dari konsensus yang sebesar 4,80 persen (yoy)," katanya.
Selain itu, lanjut dia, cadangan devisa periode Januari 2016 yang
juga datang hari ini diperkirakan naik seiring dengan aliran dana asing
yang masuk sejak awal tahun ini menambah sentimen positif bagi mata uang
domestik.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa pelaku pasar akan fokus ke
kebijakan Bank Indonesia mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan
(BI rate) di tengah bulan ini, sentimen itu dapat menjadi tambahan
sentimen positif bagi rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan
bahwa dolar AS kembali tertekan seiring berubahnya ekspektasi pasar
terhadap kenaikan suku bunga AS menyusul data klaim pekerja yang naik ke
285.000.
"Serangkaian data ekonomi AS yang lemah kemungkinan besar akan
menjadi penahan bagi bank sentral AS untuk menaikan suku bunganya,"
katanya.(WDY)
Rupiah Jumat Menguat 139 Poin
Jumat, 5 Februari 2016 11:33 WIB