Denpasar (Antara Bali) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Denpasar melakukan langkah strategis dalam mempromosikan destinasi pariwisata di Bali dan Lombok melalui program "RRI aftertalk" agar lebih dikenal wisatawan mancanegara.
Direktur Utama LPP RRI, Rosarita Niken Widiastuti yang membuka peluncuran program "RRI Aftertalk", di Denpasar, Kamis, sangat mengapresiasi program tersebut yang nantinya mengangkat permasalahan global dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Program terbaru ini memiliki tujuan untuk memberikan edukasi dan media diplomasi lini kedua yang mengundang 14 konsulat luar negeri dari berbagai negara yang hadir dalam acara `talk show` tersebut," kata Rosarita.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian, saling toleransi, daan komunikasi antara negara tersebut
Dalam acara itu dihadri Kadis Pariwisata Provinsi Bali A.A Gede Yuniartha mewakili Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Anggota Dewan Pengawas LPP RRI IB Alit Wiratmaja, 14 konsuler negara yang hadir dalam cara itu diantaranya Australia, Italia, India, Timor Leste dan Jepang.
Selain itu, program ini sangat bermanfaat untuk berbagi informasi tentang berbagai macam isu seperti sosial, pendidikan, perdamaian yang bertujuan untuk meningkatkan persahabatan antar negara yang ada perwakilannya di Bali.
"Tadi banyak masukan dari berbagai konsulat yang menginginkan Bali sebagai destinasi wisata menampilkan hal yang berbeda dan unik," katanya.
Namun, ada salah satu konsulat dari Itali yang menilai perkembangan pariwisata di Bali saat ini cenderung mengarah kepada wisatawan modern yang lebih menonjolkan sesuatu yang modern seperti mall, restoran megah.
"Hal ini yang menjadi sorotan mereka, karena para wisatawan menginginkan adanya keberbedaan Bali dengan negara lain," ujarnya.
Apabila Bali justru berkiblat mengembangkan pariwisata moderen, kata dia, maka tidak ada lagi ciri khas yang ditonjolkan dari Pulau Dewata.
"Saya kira masukan ini sangat baik utuk pemerintah, agar Bali tetap mempertahankan budaya lokal dan natural dengan ciri budayanya, cara hidup masyarakat yang unik, situasi nyaman, menyejukkan, aman dan tertib inilah yang dicari wisatawan ke Pulau Dewata," ujarnya.
Hal ini, menurut wisatawan akan menjadi suatu kenangan saat mengunjungi Bali saat hendak kembali ke negaranya. Kemudian, kenanga itu akan menyebar di antara kerabatnya dan ingin kembali datang ke Bali.
Oleh sebab itu, dengan adanya program RRI aftertalk ini sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan destinasi wisata Bali. "Selain itu, kami juga akan memperkenalkan destinasi wisata di Lombok dan daerah wisata lainnya," ujarnya.
Untuk itu, dengan adanya diskusi tersebut akan menyadarkan semua pihak bahwa keinginan wisatawan ke destinasi pariwisata itu seperti apa dan para pelaku pariwisata yang mengembangkan hotel di Bali mengetahui bahwa sudah banyaknya hotel-hotel yang ada di Pulau Dewata.
"Apabila terlalu banyak hotel-hotel di Bali yang tidak diimbangi dengan banyaknya kunjungan wisatawan akan sangat berdampak pada persaingan yang tidak sehat atau perang tarif harga," ujarnya. (WDY)
RRI Promosikan Pariwisata Bali Melalui Program "Aftertalk"
Kamis, 28 Januari 2016 16:53 WIB