Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
dolar AS melemah dan ketegangan geopolitik mendominasi pasar.
Xinhua melaporkan, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman
Desember naik tujuh dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi menetap di
1.073,80 dolar AS per ounce.
Logam mulia mendapat dukungan karena meningkatnya ketegangan antara
Rusia dan Turki, setelah Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia.
Turki adalah anggota NATO, yang dipimpin oleh pasukan Barat dan
telah lama menentang Rusia. Para analis mencatat bahwa ketika ketegangan
geopolitik meningkat, investor pindah ke emas yang dianggap sebagai
aset safe haven.
Hal ini juga terjadi ketika Federal Reserve AS sedang
mempersiapkan kenaikan suku bunganya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka
Federal (FOMC) yang dijadwalkan akan digelar pada Desember.
Menurut alat Fedwatch, CMEGroupTool, ada peluang 78 persen untuk
kenaikan suku bunga AS pada pertemuan Desember. Peluang ini naik empat
persen dari Senin.
Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016,
tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa The Fed ingin
menaikkan suku sebelum akhir 2015.
Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas
dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak
mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak
Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Indeks Dolar AS juga turun 0,17 persen menjadi 99,59 pada pukul
19.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sejumlah mata uang
utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur
dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada
Selasa menunjukkan Produk Domestik Bruto AS kuartal ketiga AS meningkat
pada tingkat revisi tahunan 2,1 persen, naik 0,6 persentase poin dari
sebelumnya.
Laporan ini sesuai dengan harapan, namun karena tidak menunjukkan
pelemahan yang tak terduga mungkin berkontribusi terhadap kesediaan The
Fed untuk meningkatkan suku bunganya pada pertemuan FOMC Desember.
Perak untuk pengiriman Desember menambahkan 12,7 sen, atau 0,91
persen, menjadi ditutup pada 14,159 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Januari turun 5,7 dolar AS, atau 0,67 persen, menjadi ditutup
pada 841,70 dolar AS per ounce.(WDY)
Emas Naik Didorong Ketegangan Geopolitik
Rabu, 25 November 2015 7:29 WIB