Bogor (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri
berkoordinasi untuk mengintegrasikan program agar program-program
antara kementerian dan lembaga tidak saling berbenturan.
"Saya tegaskan, hindari tabrakan antara lembaga kementerian, tidak
ada yang namanya polemik di publik yang menggambarkan
perbedaan-perbedaan," kata Presiden saat memimpin Sidang Kabinet
Paripurna di Istana Bogor, Senin.
"Kita harus belajar dari pengalaman 2014-2015, sehingga semua
program terintegrasi, terkonsolidasi dengan baik semuanya, satu garis
lurus dengan visi misi Presiden," katanya.
Dia juga meminta para menteri saling bekerja sama dan bersinergi
karena masalah pembangunan nasional sifatnya lintas sektoral dan lintas
daerah. "Saya harapkan betul-betul konsolidasi antar kementerian dan
lembaga harus selesai," kata Presiden di kepada para menterinya.
Selain itu dia meminta para menteri dan kepala lembaga
non-kementerian berani membuat terobosan-terobosan dalam menjalankan
tugasnya. "Dengan cara-cara yang baru, dengan pola-pola yang baru dan jangan terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang lalu, business as usual," katanya.
"Rakyat harus terus dilibatkan, masukan-masukan dari masyarakat
harus didengar, ajak masyarakat, libatkan dalam melakukan
terobosan-terobosan dan perubahan-perubahan itu," kata Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa dalam bekerja para menteri mesti
berpegang pada lima hal yakni pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga
kerja, angka kemiskinan, inflasi, daya beli rakyat dan Rasio Gini
(ukuran ketidakmerataan).
"Yang harus dipegang lima ini. Kita pontang-panting, semua
kelihatan bagus tapi kalau lima ini tidak kepegang, tidak ada artinya,"
kata Presiden.(WDY)
Presiden Minta Kementerian/Lembaga Integrasikan Program
Senin, 23 November 2015 15:34 WIB