Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan jajarannya agar mampu mengelola perubahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan global yang sangat cepat sehingga program pembangunan tetap bermanfaat bagi masyarakat.
"Jadi saya harapkan kepada Sekda dan pimpinan SKPD dapat menerjemahkan ini, supaya setiap detik, bukan setiap hari, tetapi setiap detik harus bermanfaat demi Bali yang kita cintai," kata Pastika saat menggelar simakrama (temu wicara) dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, dalam pelaksanaan simakrama kali ini yang bertepatan dengan dua tahun berjalannya program Bali Mandara jilid II dinilai sebagai momentum untuk evaluasi, karena menurutnya banyak sekali terjadi perubahan di dunia ini yang memberikan pengaruhnya kepada Bali.
Pastika berpandangan perlu ada penyesuaian-penyesuaian agar bisa tetap bertahan. Untuk itu, ia berharap para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menjadi pemikir dan seluruh masyarakat juga diharapkan membantu dalam menemukan penyesuaian-penyesuaian tersebut.
"Kemampuan mnyesuaikan diri dan mengelola perubahan adalah kunci sebuah kesuksesan. Jika tidak mampu menyesuaikan diri maka kita akan dimakan dan dilindas oleh perubahan itu," ujarnya.
Di sisi lain, terkait tema simakarama yang diusung kali ini masih sama dengan sebelumnya, yakni Mencari Bupati dan Walikota untuk Bali. Dari 12 penanya terdaftar, 6 orang penanya diantaranya Wenten Ariawan warga Nusa Penida, Made Kicen warga Antapan, Baturiti, Wayan Wisnaya warga Bengkala, Buleleng, Wayan Suaka warga Badung dan Ketut Marja Abas warga Bangli, masih menyumbangkan aspirasi terkait pemilihan kepala daerah yang akan segera dihelat Bali.
Wayan Setyawan warga Bongkasa menyatakan wilayah Bali yang sempit sesungguhnya cukup dilaksanakan manajemen terpadu satu pulau (one island management). Sedangkan tim asisitensi bagi penjabat bupati dan wali kota yang dibentuk Pemprov Bali pun menjadi perhatian yang disampaikan Wenten Ariawan.
Sedangkan sektor yang banyak menjadi harapan para peserta, yakni pembangunan infrastruktur dan permohonan bantuan. Salah satu warga bernama Kicen mengharapkan bantuan pembangunan jalan sepanjang dua kilometer untuk subak didaerahnya.
Ada juga Dewa Nyoman Saliawan warga Desa Daup, Kintamani, Bangli, yang mengharapkan penyaluran bantuan air bersih berupa tenaga listrik, dan Wayan Subawa warga Senganan, Tabanan yang mengharapkan bantuan jalan beton sepanjang 683 meter.
Agus Hendrik warga Jalan Moh Yamin, Denpasar selaku koordinator Yayasan KORTI yang bergerak di bidang pendidikan PAUD dan anak-anak tuna rungu, juga mengharapkan bantuan lahan untuk pembangunan gedung sekolah dan sejumlah pertanyaan lainnya. (WDY)
Gubernur Bali Ingatkan Jajaran Mampu Kelola Perubahan
Sabtu, 29 Agustus 2015 22:40 WIB