Denpasar (Antara Bali) - Harga cabai di pasar tradisional Kota Denpasar, Bali mencapai Rp70 ribu perkilogram atau mengalami kenaikan cukup signifikan mencapai 100 persen lebih dari harga sebelumnya sebesar Rp35 ribu perkilogram.
"Kenaikan dipicu terbatasnya jumlah persediaan cabai di kalangan pengepul," kata Nengah Arjana, salah satu pedagang di Pasar Kumbasari kota setempat, Selasa.
Ia menjelaskan, terbatasnya jumlah stok cabai di kalangan pengepul disebabkan karena menurunnya hasil panen petani cabai di beberapa daerah di Jawa Timur akibat sebagian besar daerah di provinsi tersebut dilanda kekeringan sejak beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, terbatasnya persediaan cabai di kalangan pengepul asal Jawa tidak diimbangi dengan ketersediaan yang memadai di kalangan petani lokal Bali.
"Hasil panen cabai beberapa kalangan petani di Pulau Dewata tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Bali secara umum, sehingga sangat berpengaruh terhadap harga cabai secara umum," kata dia.
Akibat kenaikan harga tersebut, Arjana mengatakan, pihaknya hanya menjual cabai dalam jumlah terbatas mengantisipasi banyak cabai yang busuk akibat tidak laku dijual kepada konsumen.
"Sebelumnya, saya punya stok cabai sampai 30-50 kg dalam sehari, tetapi sekarang hanya berkisar antara 10-20 kilogram saja dalam sehari, takut tidak ada yang beli," kata dia.
Lebih lanjut, Arjana mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini merupakan kenaikan tertinggi dalam kurun waktu sampai pertengahan tahun ini.
Sementara itu, Luh Eva, salah satu pemilik warung makan di kota setempat mengatakan dirinya terpaksa mengurangi porsi belanja cabai akibat kenaikan harga yang cukup signifikan tersebut.
"Kalau hari hari biasa, saya bisa membeli antara 1-2 kilogram untuk bahan memasak sehari, tetapi, saat ini saya hanya membeli sekitar setengah sampai satu kilogram saja," kata dia. (WDY)
Harga Cabai di Denpasar Capai Rp70.000/kg
Selasa, 11 Agustus 2015 16:44 WIB