Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bali Putu Astawa mengatakan rencana pembangunan tol menuju kawasan Bali utara sejalan dengan upaya pengembangan Celukan Bawang menjadi pelabuhan ekspor peti kemas.
"Ke depan itu sangat potensial Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng dikembangkan untuk pelabuhan ekspor peti kemas, tetapi yang penting jarak tempuh ke sananya itu harus diperpendek," kata Astawa, di Denpasar, Senin,
Menurut dia, selama ini Pelabuhan Celukan Bawang kurang berfungsi karena memang akses dari Kota Denpasar (Ibu Kota Provinsi Bali) menuju pelabuhan yang terletak di Kabupaten Buleleng itu terlalu lama, sehingga dibutuhkan biaya transportasi yang tinggi.
"Selama ini banyak ekspor kita melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Daripada ke Jawa, `kan lebih bagus lewat Celukan Bawang dan nanti masuknya lewat tol," ujarnya.
Selain itu, Celukan Bawang jarang difungsikan untuk bongkar muat barang dan condong dilakukan di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Celukan Bawang selama ini baru digunakan untuk bongkar muat semen dan kayu.
Ia mengemukakan, tol yang tengah dirancang untuk akses menuju ke Pelabuhan Celukan Bawang yakni dengan ruas dari Kuta-Tanah Lot-Pantai Soka-Pekutatan-Seririt.
"Terkait dengan rencana pembangunan tol itu, PT Waskita Karya saat ini sedang melakukan kajian trase yakni memilih-milih trase mana yang paling layak untuk dibangun tol," katanya.
Astawa menambahkan kajian trase dilakukan terkait pula dengan perhitungan investasi karena harga lahan di Bali terlalu mahal sehingga perlu dipertimbangkan arah kemana saja yang tidak padat pemukimannya.
"Dengan adanya tol, nanti jarak tempuh akan menjadi lebih pendek dan diharapkan lebih diminati para pengusaha untuk arus transportasi barang. Selain itu, dengan keberadaan tol diharapkan dapat mengatasi kesenjangan ekonomi yang makin melebar antara kawasan Bali utara dan selatan," ujarnya. (WDY)
Bappeda: Pembangunan Tol Untuk Pengembangan Celukan Bawang
Senin, 22 Juni 2015 15:23 WIB