Jakarta (Antara Bali) - Thailand mengungkapkan komitmen mereka untuk
menyelesaikan persoalan pencurian ikan yang dilakukan kapal-kapal ilegal
dari negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan
bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Thailand
Prayut Chan O Cha. Mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan itu
antara lain adalah Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Maritim
Indroyono Soesilo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Mereka mengatakan akan menyelesaikan persoalan-persoalan illegal fishing dan
menghukum perusahaan-perusahaa mereka yang tidak benar," kata Menteri
Susi usai menghadiri pertemuan bilateral tersebut, di Jakarta Convention
Center, Kamis.
Sebelumnya
pada Pertemuan Maritim Asia Afrika dalam rangkaian KTT Asia Afrika,
Senin (21/4), Thailand berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia
dalam menangani pencurian ikan. Thailand akan memperketat pemantauan dan memasang 7.000 sistem perangkat pelacak atau vessel monitoring system (VMS) di kapal mereka sehingga bisa memantau pergerakan kapal.
Indonesia
menggelar Pertemuan Maritim dengan negara-negara Small Island
Developing States (SIDS), anggota Indian Ocean Rim Association (IORA),
Negara-Negara Kepulauan, dan negara yang memiliki laut (Archipelagic and
Oceanic Countries) untuk memobilisasi dukungan memperjuangkan sektor
kemaritiman menjelang Sidang Umum PBB, September 2015 mendatang di New
York.
Sektor maritim terkait laut, kelautan dan sumber daya
kelautan (Goal 14) dari dokumen Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca
2015 (SDG Post-2015) diharapkan dapat disetujui negara-negara anggota
PBB pada Sidang Umum PBB, September 2015 di New York. (WDY)
Thailand Berkomitmen Tindak Kapal Pencuri Ikan
Kamis, 23 April 2015 12:42 WIB