Negara (Antara Bali) - Satu keluarga miskin di Kelurahan Lelateng, Kabupaten Jembrana, tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah padahal kondisi mereka memprihatinkan.
"Saya tinggal disini sejak tahun 1950, sama sekali belum pernah mendapatkan bantuan beras miskin maupun bedah rumah," kata Komang Suena (68), warga tersebut saat ditemui di Negara, Kamis.
Di rumah berlantai tanah, ia tinggal bersama Wayan Rame (60), isterinya serta Made Wiratmi (41), anaknya yang kakinya pincang.
Ia mengaku, untuk kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan isterinya yang berjualan sate ikan laut, karena ia sudah tidak mampu bekerja.
"Saya sudah sakit-sakitan, kadang juga sampai muntah darah. Bisanya hanya membantu menyiapkan dagangan isteri di rumah, dibantu anak saya yang cacat itu," ujarnya.
Menurutnya, dari berjualan sate ikan laut, isterinya mendapatkan penghasilan rata-rata Rp20 ribu setiap hari, yang dibelikan beras dengan lauk seadanya.
Saat masih muda, ia mengatakan, pernah bekerja sebagai Satpam pabrik, namun berhenti dan bekerja serabutan sejak tahun 1976.
Untuk rumahnya, ia mengatakan, pernah beberapakali difoto dengan alasan akan mendapatkan bedah rumah, namun sampai saat ini tidak ada realisasinya.
"Waktu Pemilu juga ada beberapa caleg yang kesini, janjinya mau membantu bedah rumah, tapi sampai sekarang tidak ada," katanya.
Meskipun tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah, ia menegaskan, dirinya tidak iri dengan tetangga yang mendapatkan beras miskin maupun bedah rumah.
Kepala Dusun Ketapang, Kelurahan Lelateng Gusti Ngurah Putra Ariawan saat dikonfirmasi mengatakan, keluarga ini masuk dalam buku merah sebagai KK miskin, namun tidak masuk daftar Rumah Tangga Miskin (RTM) yang didata pemerintah pusat.
"Karena tidak masuk RTM, mereka tidak mendapatkan jatah beras miskin. Untuk bedah rumah, sudah ada tim provinsi yang datang, rencananya tahun 2015 ini akan mendapatkan program tersebut," katanya.(GBI)
Keluarga Miskin Tidak Dapat Bantuan Pemerintah
Kamis, 12 Maret 2015 18:06 WIB