New York (Antara Bali/AFP) - Harga minyak AS berbalik naik (rebound) pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun persediaan minyak mentah negara itu selama pekan lalu meningkat lebih besar dari perkiraan, mencapai rekor tertinggi baru.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 1,01 dolar AS menjadi ditutup pada 51,53 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Tetapi di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, turun 47 sen menjadi 60,55 dolar AS per barel.
Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah komersial melonjak sebesar 10,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Februari. Para analis yang disurvei oleh Bloomberg News telah memperkirakan kenaikan 3,8 juta barel.
Pasar minyak global telah kehilangan sekitar 50 persen nilainya sejak Juni tahun lalu, terbebani oleh tingginya pasokan dan ekspansi yang lambat dalam ekonomi global.
Di Libya, National Oil Co. pada Rabu menyatakan "force majeure" untuk 11 ladang minyaknya setelah serangan oleh kelompok militan Islam, sebuah langkah hukum yang melindunginya dari tanggung jawab jika tidak mampu memenuhi kontrak untuk alasan di luar kendali. Di tengah pertempuran di negara Afrika Utara itu (Libya), salah satu anggota kartel produsen minyak OPEC, produksi minyak mentah hariannya telah berkurang dari setinggi hampir 1,5 juta barel menjadi 150.000 barel. (WDY)
Harga Minyak AS "Rebound" Meski Persediaan Meningkat
Kamis, 5 Maret 2015 10:26 WIB