Bogor (Antara Bali) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan
penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) secara tepat sasaran bisa
menurunkan harga beras hingga 50 sampai 60 persen sehingga prosesnya
harus segera dilakukan.
"Titik-titik yang sudah saya monitor, ketika raskin didistribusikan
secara tepat waktu dan tepat sasaran ini bisa mereduksi harga beras
hingga 50 sampai 60 persen," katanya di Bojong Gede, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, Minggu.
Khofifah mengemukakan adanya keterlambatan dalam mendistribusikan
raskin di sejumlah wilayah, hingga Jumat kemarin, karena Sabtu dan
Minggu tidak ada distribusi, dan jumlah yang sudah disalurkan baru 45
persen dari total distribusi nasional.
Dikatakannya raskin untuk bulan November dan Desember sudah
dibagikan pada Januari 2015, sedangkan raskin untuk Januari 2015 baru
diluncurkan secara resmi pada 28 Januari, sehingga proses distribusi
untuk Februari kembali terlambat. "Besok sudah 2 Maret, jadi awal bulan ini saya minta tolong untuk
raskin segera didistirbusikan. Kalau yang Februari belum
didistribusikan, saya minta tolong disalurkan untuk dua bulan itu
sekaligus," katanya.
Ia menyatakan stok beras di Bulog untuk
raskin tersebut cukup, dan begitu juga dengan anggaran untuk penyaluran
raskin memang tersedia sehingga tidak ada alasan untuk tidak
mendistribusikannya.
"Supaya gejolak harga beras di pasaran itu bisa mengalami proses penetrasi dari distribusi raskin," katanya.
Ia mengatakan beras raskin menyasar 15,5 warga miskin yang menjadi
sasaran dimana setiap keluarga mendapat 15 kilogram setiap bulannya
dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp18,8 triliun. (WDY)
Mensos: Distribusi Raskin Mampu Turunkan Harga Beras
Minggu, 1 Maret 2015 21:46 WIB