Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta pada Rabu pagi, bergerak menguat sebesar 31 poin menjadi
Rp12.891 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.922 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu mengatakan
bahwa mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS menyusul belum adanya
indikasi kenaikan suku bunga AS (fed fund rate) dalam waktu dekat.
"Gubernur the Fed Janet Yellen menunjukkan kepuasannya terhadap
laju perekonomian kecuali inflasi. Keinginan menaikkan suku bunga tetap
ada, paling tidak dalam dalam dua pertemuan mendatang kenaikan bisa
dipastikan," katanya.
Menurut dia, jika ekonomi terus membaik sesuai dengan perkiraan
maka the Fed akan mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunganya,
penentuan suku bunga Fed akan didahului oleh perubahan kebijakan.
Ia menambahkan bahwa pernyataan Janet Yellen itu memberikan
dorongan positif terhadap mata uang berisiko meski masih dibayangi oleh
data manufaktur Tiongkok di tengah belum menentunya permintaan global.
Sementara itu, Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra
memperkirakan bahwa kenaikan fed fund rate akan terjadi pada kuartal IV
2015, hal itu dikarenakan inflasi AS yang masih melambat menyusul
penurunan harga minyak dunia. (WDY)
Rupiah Menguat Menjadi Rp12.891
Rabu, 25 Februari 2015 13:06 WIB