Jakarta (Antara Bali) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan kementeriannya akan mengupayakan
agar desa bisa mandiri energi dan tidak tergantung pada Perusahaan
Listrik Negara (PLN).
"Bagaimana desa mau berkembang, pelayanan
sosialnya berjalan, kegiatan ekonominya maju, masyarakatnya sejahtera,
jika kebutuhan energi listriknya saja tidak terpenuhi dengan baik?" kata
Marwan mempertanyakan di Jakarta, Minggu.
Dia menambahkan akan
mengupayakan solusi terhadap masalah ini, diantaranya melalui
pengembangan desa mandiri energi di desa-desa yang sulit dijangkau PLN. Pengembangan desa mandiri energi dilakukan dengan memanfaatkan
potensi sumber daya yang ada di desa secara maksimal dalam memenuhi
kebutuhan energi listriknya sendiri, sekaligus menghilangkan
ketergantungan terhadap pasokan energi listrik dari luar.
"Kami
akan dorong setiap desa memiliki kemampuan untuk memenuhi sendiri lebih
dari 60 persen kebutuhan energi listriknya dan bahan bakarnya, dari
energi terbarukan yang dihasilkan melalui pendayagunaan sumber daya yang dimiliki desa," ungkap Menteri Marwan.
Menurut
dia desa memiliki banyak sumber daya yang dapat menghasilkan energi
listrik, baik dari sumber pertanian yang bisa menghasilkan biofuel dan
agrofuel, maupun dari sumber non pertanian seperti penggunaan mikrohidro, tenaga surya dan biogas.
Marwan
menambahkan. Untuk mewujudkan desa mandiri energi diperlukan dana yang
tidak sedikit, tidak cukup jika hanya mengandalkan sumber pendanaan dari
pemerintah. Diperlukan keikutsertaan kalangan swasta termasuk dunia
usaha, di antaranya melaui program "Corporate Social Responsibilty"
(CSR). (WDY)
Menteri Marwan Upayakan Desa Mandiri Energi
Senin, 16 Februari 2015 7:00 WIB