New York (Antara Bali) - Harga minyak mentah dunia turun pada Senin
(Selasa pagi WIB), karena para pedagang melakukan aksi ambil untung
setelah menguat pada Jumat (19/12).
Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari bergerak
turun 1,87 dolar AS menjadi ditutup di 55,26 dolar AS per barel di New
York Mercantile Exchange, lapor Xinhua.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari
kehilangan 1,27 dolar AS menjadi menetap pada 60,11 dolar AS per barel.
Harga minyak mentah berbalik naik (rebound) sekitar empat persen
pada Jumat dari tingkat terendah lima tahun, karena investor mulai
membeli setelah penurunan tajam.
Harga minyak mentah turun pada Senin karena kekhawatiran bahwa
pasokan global akan melampaui permintaan, dan tidak ada tanda-tanda
bahwa produsen akan mengurangi produksinya dalam menanggapi kemerosotan
harga.
Menteri Perminyakan Saudi Ali Al-Naimi mengatakan pada Minggu bahwa
produsen terbesar OPEC itu akan berusaha untuk mempertahankan pangsa
pasarnya.
"Apakah itu turun menjadi 20 dolar AS, 40 dolar AS, itu tidak
relevan," Al-Naimi mengatakan kepada Middle East Economic Survey ketika
ditanya berapa harga yang akan mendorong OPEC untuk memangkas
produksinya.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pekan lalu produksi
minyak mentah dari Rusia, produsen minyak mentah terbesar di dunia,
akan mirip dengan tahun ini pada 10,6 juta barel per hari pada 2015.
Produksi minyak mentah AS mencapai 9,137 juta barel per hari,
tingkat tertinggi sejak 1983, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).
(WDY)
Harga Minyak Dunia Turun Akibat Aksi Ambil Untung
Selasa, 23 Desember 2014 9:56 WIB