Surabaya (Antara Bali) - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla
menyatakan jika saat ini mata uang Rupiah tidak melemah terhadap mata
uang Dollar Amerika melainkan Dollar Amerika Serikat yang menguat dan
berimbas Rupiah menjadi lebih murah.
"Saat ini yang terjadi bukan Rupiah melemah, tetapi karena Dollar
Amerika yang menguat akibat adanya perumbuhan ekonomi di Amerika sebesar
empat persen," katanya saat memberikan sambutan pada pembukaan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) Expo tahun 2014 di Surabaya, Rabu malam.
Ia mengatakan, mata uang Rupiah saat ini juga lebih kuat dari mata
uang Turki, Rusia atau negara lain dan bahkan lebih baik dari mata uang
negara Asia lainnya.
"Kondisi seperti ini akan memberikan efek ekspor yang lebih baik dan impor akan tertahan akibat kondisi ini," katanya.
Menurut Wapres, secara alamiah akan terjadi peningkatan ekspor dan
pengurangan impor dan kondisi seperti ini penting mengingat hal ini akan
menyebabkan permintaan barang akan meningkat.
"Justru dampaknya lebih banyak positif, daripada negatifnya. Ini
kesempatan untuk maju. Dan semoga peluang seperti itu dapat dimanfaatkan
dengan baik sehingga apa yang dituju untuk majukan Jatim ini jadi
bagian untuk memajukan eknomi Indonesia," katanya.
Dirinya juga memberikan penghargaan atas terselenggaranya pameran
BUMD karena dengan adanya kegiatan ini akan membawa perkembangan yang
baik untuk perkembangan masing-masing BUMD.
"Setiap perusahaan selalu menyampaikan visi dan misinya untuk
kedepan. Begitu pula dengan BUMD dan BUMN visinya pasti untuk
mengembangkan sekaligus punya magnet an tentunya harus punya fungsi
sosial," katanya.
BUMD saat ini sudah banyak yang berkembang dengan baik di
masing-masing provinsi dibuktikan dengan adanya pasar-pasar yang tetap
berjalan, pelayanan air bersih dan juga pertumbuhan perdagangan.
"Ini jadi modal aset yang ada di daerah untuk dikembanhgkan karena
ada aset BUMD untuk terus dikembangkan di samping adanya pelayanan atau
service kepada masyarakat yang harus diperhatikan," katanya.
Ia mengatakan, dulu, BUMD susah untuk profesional karena berkaitan
dengan birokrasi mengingat dulu banyak ditempatkan orang orang dari
pemerintah daerah yang sudah pensiun untuk menduduk jabatan direksi pada
BUMD.
"Hal itu dilakukan karena orang-orang tersebut memiliki sifat
birokrasi yang baik. Namun demikian yang perlu diperhatikan adalah BUMD
itu berbeda dengan birokrasi dan harus berkembang," katanya. (WDY)
Wapres Tegaskan Rupiah Tidak Melemah atas Dolar AS
Kamis, 18 Desember 2014 6:23 WIB