Badung (Antara Bali) - Para petani kakao di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, dididik di Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu selama enam bulan untuk meningkatkan kemampuan para petani di daerah itu.
"SLPHT Kakao Tahun 2014 di Kecamatan mengwi berjumlah lima unit dengan masing-masing unit pesertanya berjumlah 25 orang sehingga totalnya berjumlah 125 orang," kata Kepala Bidang Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Badung, Dwi Admika Arya Rumawan di Mengwi, Rabu.
Ia menjelaskan, peserta SLPHT Kakao 2014 terdiri dari Subak Abian Sarwa Pala Nadi Banjar Kuwum Desa Kuwum, Subak Abian Werdhi Putra Sedana Banjar Dukuh Moncos Desa Sobangan, Subak Abian Catur Merta Banjar Karangjung Desa Sembung, Subak Abian Bakti Pertiwi Banjar Binong Desa Werdhi Buana dan Subak Abian Sari Tani Banjar Bedil Desa Baha.
SLPHT Kakao dilaksanakan selama enam bulan mulai bulan April 2014-September tahun 2014 dengan dua kali pertemuan setiap bulan.
Materi Sekolah Lapang terdiri dari 30 persen teori dan 70 persen praktek lapangan di Kebun milik petani.
Sekolah lapang tersebut merupakan suatu bentuk pendampingan kepada petani Kakao dan sekaligus sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia agar semakin berkualitas dalam menjawab tantangan peningkatan produksi di masa yang akan datang.
Salah satu kendala dalam peningkatan produksi tanaman perkebunan adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Lebih lanjut Dwi Admika mengatakan, kehilangan hasil akibat serangan OPT ditentukan oleh tinggi rendahnya populasi, tanggapan tanaman terhadap gangguan kerusakan fase pertumbuhan tanaman, budi daya tanaman, dan tindakan pengendalian yang dilakukan.
Pada prinsipnya peningkatan sumber daya manusia dalam pengendalian OPT merupakan suatu keharusan dan terus diupayakan pemerintah di masa mendatang sesuai dengan perkembangan teknologi melalui kegiatan SLPHT sehingga dapat meningkatkan sumber daya petani dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Selain itu, kegiatan itu juga menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT sehingga para petani mampu menerapkan prinsip dasar PHT secara utuh dan berkesinambungan.
Para petani peserta SLPHT Kakao yang telah melakukan kegiatan diharapkan mampu mengadopsi pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh untuk dapat diterapkan di perkebunannya sendiri dan diketoktularkan kepada petani lainnya. (WDY)
Petani Mengwi Dididik Di Sekolah Pengalihan Hama
Kamis, 20 November 2014 5:30 WIB