Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar diskusi membahas antologi puisi kumpunan sajak terbaru karya Riki Dhamparan Putra, pria kelahiran Sumatera Barat.
"Diskusi yang mengusung tema `Mencari Kubur Baridin` akan digelar Kamis (6/11) pukul 18.30 waktu setempat," kata penata acara tersebut Juwitta Lasut di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan buku kumpulan sajak "Mencari Kubur Baridin" (Penerbit AKAR, 2014) merupakan antologi yang merangkum 55 karya puisi yang diciptakan Riki sejak tahun 2004 hingga 2014.
Sebelumnya, Riki pernah menerbitkan buku antologi yang berjudul Percakapan Lilin (diterbitkan tahun 2004).
Juwitta Lasut menambahkan sebagai pembahas adalah kritikus sastra yang juga penerjemah, Arief B. Prasetyo.
Dari judul kumpulan puisi kedua penyair Riki Dhamparan Putra itu sarat dengan pergulatan atas mitologi yang ada di Indonesia. Selain itu memperlihatkan lanskap spiritual penyairnya yang unik.
Penyair Riki Dhamparan berupaya menghadirkan rasa aktual dan rasa kontekstual dari wilayah mitologi yang berwatak historis.
"Hasilnya, mitos-mitos masa lampau yang tadinya pasif dan hanya tersimpan dalam memori budaya, ia hadirkan ke tengah kita dalam imajinasi yang aktual dan kontekstual. Mungkin itulah sumbangannya yang perlu dipertimbangkan bagi perkembangan sajak Indonesia," ujar Juwitta.
Riki Dhamparan Putra adalah penyair kelahiran Sumatera Barat, 1 Juli 1975. Ia hijrah ke Bali tahun 1994 dan bergabung dengan Sanggar Minum Kopi.
Sejak tahun 2007 ia rajin melakukan perjalanan budaya ke Indonesia bagian timur dan turut menggagas atau sebagai pendiri sejumlah komunitas atau asosiasi seperti Rumah Poetica Kupang dan Asosiasi Sastra Kepulauan Indonesia Timur. Sejak tahun 2009 bermukim di Jakarta.
Puisi-puisinya dimuat berbagai media dan jurnal sastra seperti Bali Post, Kompas, Rumahlebah Ruang Puisi, Koran Tempo, Jurnal Puisi, Singgalang, Semangat dan lain-lain.
Selain itu juga menulis esai dan feature budaya, pernah menjadi redaktur beberapa majalah di Jakarta.(MFD)
BBB Gelar Diskusi Antologi Puisi
Rabu, 5 November 2014 9:01 WIB