Yogyakarta (Antara Bali) - Industri dalam bidang gas dan energi baru
terbarukan dalam negeri memerlukan akselerasi peningkatan daya saing
pada era global dan pasar bebas saat ini, kata seorang akademisi.
"Hal itu dapat dicapai antara lain melalui inovasi dan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi," kata dosen Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Widya Rosita di
Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kerja sama riset industri merupakan salah satu usaha
untuk membangun inovasi dan penguasaan teknologi pada industri untuk
mendukung kemandirian bangsa.
"Untuk itu perlu strategi pengembangan industri nasional dalam bidang gas serta energi baru dan terbarukan," katanya.
Ia mengatakan potensi sinergi yang dimiliki oleh pihak industri dan
universitas dengan dukungan pemerintah, mitra investasi, dan mitra
profesional dapat lebih dioptimalkan untuk menghasilkan kerja sama riset
industri yang menguntungkan semua pihak.
"UGM sudah memulai usaha membangun kerja sama penelitian eksplorasi
bidang energi baru dan terbarukan termasuk pengolahan dan pemanfaatan
limbah," katanya.
Hal itu antara lain mewujud sebagai skema kemitraan sumber daya
industri khususnya pendanaan riset yang kemudian didiseminasikan melalui
kegiatan Forum Riset Industri Indonesia atau Indonesia Industry
Research Forum (IIRF).
"Kegiatan yang sudah terlaksana sejak 2009 tersebut merupakan forum
komunikasi dan promosi antara UGM dengan pemangku kepentingan terkait
dengan riset industri," katanya.
Menurut dia, untuk menuju Indonesia yang berdaulat dalam bidang
energi diperlukan perubahan besar pada sistem energi Indonesia.
Diperlukan berbagai terobosan atau bahkan perubahan mendasar di berbagai
hal.
Meskipun demikian, kata dia, perubahan besar tersebut tidak akan
bisa dijalankan secara mendadak dan akan selalu ada masa transisi.
"Transisi energi bukan suatu revolusi mendadak setelah periode
stagnan yang berkepanjangan. Proses transisi itu merupakan proses
pembangunan yang secara terus menerus," katanya.
Ia mengatakan kurun waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang
merupakan periode transisi yang sangat menentukan sehingga harus
dikelola dengan tepat.
Untuk itu perlu peningkatan peran pemanfaatan gas sebagai energi
dalam masa transisi menuju sistem energi yang berkelanjutan.
"Masa transisi menjadi periode antara sebelum teknologi energi
terbarukan bisa mendominasi sistem energi Indonesia," katanya. (WDY)
Industri Energi Terbarukan DN Perlu Peningkatan Daya Saing
Sabtu, 1 November 2014 7:10 WIB