New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar
mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data menunjukkan
penjualan "pending home" naik kurang dari yang perkiraan pada September.
Penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai)
yang lemah, meningkatkan spekulasi pasar bahwa suku bunga Fed akan tetap
rendah untuk periode yang diperpanjang.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama,
turun 0,26 persen menjadi 85,508 pada akhir perdagangan.
Penjualan "pending home" naik sedikit pada September, kata National
Association of Realtors pada Senin. Indeks, indikator yang melihat ke
depan berdasarkan penandatanganan kontrak, naik tipis 0,3 persen menjadi
105,0 pada September, tingkat tertinggi kedua sejak September lalu,
namun kenaikannya masih lebih rendah dari median proyeksi para ekonom
sebesar satu persen.
Pasar sedang menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve
yang dimulai 28 Oktober. Setelah pertemuan September, bank sentral
menunjukkan bahwa ia berencana untuk mengakhiri program pelonggaran
kuantitatif bulan ini dan berjanji akan mempertahankan suku bunga
mendekati nol untuk "waktu yang cukup".
Investor juga menanti laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal
ketiga yang dipantau cermat AS, yang dijadwalkan keluar pada 30 Oktober,
guna mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif dari pertumbuhan
ekonomi negara itu.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2708 dolar
dari 1,2666 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,6129 dolar dari 1,6078 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8807 dolar
dari 0,8798 dolar.
Dolar dibeli 107,70 yen Jepang, lebih rendah dari 108,07 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9486 franc Swiss dari 0,9523 franc
Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1237 dolar Kanada dari 1,1229 dolar
Kanada, demikian Xinhua.(WDY)
Dolar AS Turun di Tengah Data Perumahan Lemah
Selasa, 28 Oktober 2014 7:36 WIB