Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi
Rp12.040 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.065 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin mengatakan
bahwa mata uang rupiah bergerak menguat setelah adanya pengumuman
susunan kabinet. Latar belakang yang profesional pada tim ekonomi
berpeluang menghadirkan sentimen positif.
"Selanjutnya fokus investor akan beralih pada eksekusi kebijakan di 100 hari kerja ke depannya," kata Rangga Cipta.
Dari eksternal, lanjut dia, dolar AS juga cenderung mengalami
pelemahan terhadap mayoritas mata uang di kawasan Asia setelah data
penjualan rumah baru AS hanya mengalami kenaikan tipis.
Ia menambahkan bahwa data bisnis Jerman yang mencatatkan perbaikan
juga berhasil membantu penguatan mata uang euro sehingga menambah
sentimen negatif bagi laju dolar AS.
Kendati demikian, lanjut Rangga, sentimen penguatan bagi dolar AS
masih berpeluang terbuka menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka
Federal (FOMC) pada pekan ini. Selain itu, pasar juga sedang menanti
data Purchasing Managers Index (PMI) Amerika Serikat.
Sementara itu, Kepala riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza
Priyambada mengatakan bahwa seperti pola sebelumnya menjelang pertemuan
bank sentral AS atau The Fed, mata uang dolar AS akan cenderung
bergerak menguat sehingga rupiah akan bergerak terbatas pada Senin ini.
"Belum adanya indikasi dari the Fed untuk memperpanjang stimulus
keuangannya akan dimanfaatkan pelaku pasar untuk mentransaksikan dolar
AS," katanya. (WDY)
Setelah Pengumuman Kabinet, Rupiah Menguat Menjadi Rp12.040
Senin, 27 Oktober 2014 12:53 WIB