Jakarta (Antara Bali) - Gaya hidup sibuk terlalu banyak bekerja hingga
kelelahan seperti yang sering dilakukan masyarakat Jakarta, bisa meningkatkan
risiko diabetes.
"Saat ini banyak orang terlalu banyak kerja,
terlalu stres dan kelelahan pada masyarakat, sehingga kesehatan menurun
karena asal konsumsi makanan," kata pakar kesehatan dan Mantan Ketua
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Muhammad Kartono di Jakarta, Kamis.
Pernyataan
ini diperkuat data dari perusahaan asuransi mengenai dampak aktifitas
dan kesehatan yang dikeluarkan oleh Eddy Belmans Presiden Direktur PT
Sun Life Financial Indonesia.
Tiga masalah kesehatan utama yang sering dialami adalah diabetes sebanyak 26 persen, obesitas 23 persen dan jantung 21 persen.
Masyarakat
Indonesia dari survei Jakarta, tercatat memiliki diabetes yang tinggi,
menempatkan penyakit ini pada gangguan kesehatan kedua yang mematikan.
"Umumnya
kesibukan ini ada pada usia 25-55, sehingga perlu mewaspadai gangguan
kesehatan pada usia ini," ujar Dr. Muhammad Kartono.
Selain itu, Indonesia juga merupakan perokok terberat di Asia, 21 persen mereka merokok lebih dari satu kali sehari.
Akibatnya, masalah pernapasan sering muncul dan menjadikan kualitas udara yang buruk.
Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya dan Medan, mengenai gangguan kesehatan. (WDY)
Gaya Hidup Sibuk Tingkatkan Resiko Diabetes
Kamis, 23 Oktober 2014 12:52 WIB