Jakarta (Antara Bali) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di
Jakarta, Rabu, mengatakan inflasi pada September 2014 tercatat sebesar
0,27 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2014 tercatat
3,71 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2014 terhadap
September 2013) sebesar 4,53 persen.
Menurut BPS, 64 kota
mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi dengan inflasi tertinggi
terjadi di Pangkal Pinang (1,29 persen) dan terendah di Gorontalo (0,03
persen).
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual (0,89 persen) dan terendah di Kudus dan Manado masing-masing 0,03 persen.
Inflasi,
menurut BPS, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh
naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran termasuk kelompok makanan
jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,51 persen).
Kenaikan indeks
juga terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas,
dan bahan bakar (0,77 persen); kesehatan (0,29 persen); serta
pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,68 persen).
Sementara
kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok
bahan makanan (0,17 persen); sandang (0,17 persen); serta transpor,
komunikasi, dan jasa keuangan (0,24 persen).(WDY)
BPS: Inflasi September 0,27 Persen
Rabu, 1 Oktober 2014 11:49 WIB