Kuala Lumpur (Antara Bali) - Film Soekarno yang menceritakan kisah
bersejarah sang proklamator Indonesia, kini tengah ditayangkan di
sejumlah negara dan salah satunya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pemutaran perdana Film Soekarno di Malaysia pada Minggu(29/9) malam
dihadiri sejumlah tokoh Malaysia, duta besar negara tetangga dan juga
masyarakat Indonesia yang ada di negeri jiran itu.
Tokoh penting Malaysia yakni Dr Mahathir Mohammad beserta istri,
Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Ahmad Shabery Cheek, Duta
Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno dan jajarannya serta sejumlah
duta besar negara tetangga dan warga negara Indonesia yang ada di
Malaysia.
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini mendapatkan sambutan
positif dari masyarakat di Malaysia yang ditandai dengan ramainya
penonton yang hadir dalam pemutaran film tersebut.
Produser Multivision Plus, Raam Punjabi menyampaikan penghargaan
kepada Mahathir dan seluruh pihak yang ikut mensukseskan pemutaran film
ini.
Seusai pemutaran film ini, Mahathir memberikan apresiasinya dan
menyatakan bahwa film tersebut cukup hidup karena mengaitkan kehidupan
pribadi Soekarno dan perjuangannya.
"Film ini baik sekali, karena memang karakter Soekarno dan ceritanya
mengaitkan kehidupan nyata dari pribadi Soekarno," kata Mahathir yang
saat menonton film ini didampingi isterinya, Siti Hasmah Mohammad Ali.
Sementara itu, Sutradara Hanung Bramantyo mengaku bangga dengan apresiasi yang diberikan penikmat film atas film garapannya.
Dia mengaku film yang dibuat memakan waktu dua tahun ini mendapat
apresiasi sangat baik di setiap negara dimana film ini diputar.
"Saya berharap masyarakat di luar Indonesia seperti Malaysia, Itali,
Afrika, China, Vietnam ataupun Vatikan lebih bisa menerima film
Soekarno ini," ucapnya.
Sejumlah artis yang turut mendukung film ini juga hadir diantaranya
Ario Bayu yang memerankan tokoh Soekarno, lalu Maudy Koesnaedi (Inggit
Garnasih) dan Tika Bravani (Fatmawati).(WDY)
Film Soekarno Ditayangkan di Malaysia
Selasa, 30 September 2014 12:02 WIB
Saya berharap masyarakat di luar Indonesia seperti Malaysia, Itali, Afrika, China, Vietnam ataupun Vatikan lebih bisa menerima film Soekarno ini,"