Subang (Antara Bali) -- Menteri Pertahanan RI Purnomo
Yusgiantoro mendukung kemandirian industri pertahanan nasional. Bentuk dukungan tersebut disampaikan dalam sambutan acara Forum
Komunikasi Litbang Pertahanan ke-25 yang dihelat di Kampus Dahana Subang
(11/09).
Dukungan pemerintah tersebut, menurut Purnomo,
dituangkan dalam beberapa langkah untuk kemajuan industri pertahanan
nasional. Langkah pertama, pada tahun 2010 dibentuklah Komite Kebijakan
Industri Pertahanan (KKIP) untuk mengkoordinasikan dan mensinergikan
seluruh potensi yang ada di dalam negeri.
Melalui KKIP,
ditelorkan tujuh program nasional. Program tersebut meliputi pembuatan
pesawat tempur, kapal selam, Roket, Rudal, Radar, Propellant dan Tank.
“Dengan kemandirian ini, tahun 2022 kita tidak perlu lagi untuk mendatangkan pesawat dari luar negeri sejenis sukhoy,†ujarnya.
Masih
menurut Purnomo, KKIP juga membuat road map untuk industri pertahanan
dalam negeri dan melaksanakan tugas pembinaan kepada industri pertahanan
nasional sesuai tupoksinya.
Khusus pembangunan pabrik propellant
yang rencananya akan dibangun di Energetic Material Center (EMC) PT
DAHANA (Persero), Purnomo mengatakan bahwa akan ada dampak positif untuk
dunia litbang.
“Akan dibutuhkan SDM untuk industri propellant
yang notabene baru di Indonesia di samping alih teknologi dari Negara
pemiliknya di EMC ini. Ini merupakan tantangan bagi dunia litbang
kita,†tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, ditandatangani juga
nota kesepahaman antara PT DAHANA (Persero) dan Balitbang Kemhan RI.
Kerjasama itu meliputi pengembangan sumberdaya Manusia, penelitian,
pengkajian dan pengembangan teknologi dalam bidang bahan peledak serta
propellant. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT DAHANA
(Persero) F. Harry Sampurno dan Kabalitbang Kemhan Eddy S. Siradz
disaksikan oleh Menteri Pertahanan.
Sebagaimana diketahui, sejak
peletakan batu pertama oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro
pada 4 Desember 2010 lalu, pembangunan EMC rampung pada pertengahan
2012. Di lokasi seluas hampir 600 hektar ini diisi fasilitas
perkantoran, gudang, laboratorium, dan pabrik, termasuk lokasi pabrik
propellant yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. (WDY).
Menhan RI: Pemerintah Mendukung Industri Pertahanan Nasional
Selasa, 16 September 2014 9:41 WIB