Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menyerahkan bantuan air bersih sejumlah 4.000 meter kubik kepada masyarakat di Desa Pacung, Kabupaten Buleleng, untuk membantu mengatasi masalah kekeringan di daerah itu.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Buleleng, Rabu menyempatkan diri menyerahkan bantuan air bersih itu secara langsung kepada masyarakat dan menyatakan sangat sedih melihat masyarakat sampai kekurangan air bersih.
"Saya tidak mau melihat yang seperti ini. Masyarakat berjalan jauh hanya untuk mencari air bersih, malu dan sedih saya melihatnya. Padahal kita punya sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk menolong mereka contohnya seperti saat ini, kita kirimkan saja tangki-tangki air bersih untuk dibagikan kepada mereka," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pacung I Made Yasa mengatakan, selain karena musim kemarau yang sangat panjang, topografi kawasan Desa Pacung yang dataran tinggi sehingga menjadikan salah satu penyebab susahnya air bersih dari PDAM untuk dibawa naik ke kawasan desa Pacung.
Yasa mengemukakan bahwa di desanya terdiri dari 1.045 KK dan diantaranya 25 persen merupakan KK miskin. Yasa mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada masyarakatnya dan berharap ini berlanjut pada kemudian hari sehingga masyarakat di sana mendapatkan cukup air bersih.
Dalam kesempatan itu, Pastika jjuga menyempatkan diri untuk meninjau pengerjaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sedang dikerjakan di Desa Pacung yang merupakan program kerja sama dari pemerintah pusat dan daerah dengan anggaran Rp3 miliar dari pemerintah pusat, Rp1 miliar dari Pemprov Bali dan Rp600 juta dari Pemkab Buleleng.
Ia berharap dengan adanya SPAM tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih jangka panjang bagi masyarakat di Desa Pacung dan nantinya tidak ada lagi masalah kekurangan air bersih.
Usai meninjau pengerjaan SPAM itu, Pastika juga mengunjungi Ketut Sujani yang merupakan salah satu KK miskin di Desa Pacung. Mantan Kapolda Bali itu, menyarankan agar Ketut Sujani yang memiliki enam orang anak untuk tinggal di Panti Asuhan milik Dinas Sosial Provinsi Bali di Buleleng.
"Saya kasihan melihat mereka seperti ini, saya harap dia mau untuk tinggal di sana, minimal satu keluarga ini jadi tanggungan saya di sana. Bila perlu pekerjaan Ketut Sujani ini biar saya yang gaji, karena kalau kita tidak tanggap dengan hal yang seperti ini nantinya kemudian akan menumbuhkan bibit kemiskinan yang baru di masyarakat," ujarnya. (WRA)
Pemprov Bali Bantu Air Bersih Untuk Buleleng
Rabu, 10 September 2014 19:32 WIB