Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas),
Sigit Pramono, menilai pertumbuhan kredit dalam beberapa tahun ke depan
akan relatif melambat dan tidak melaju kencang seperti tahun-tahun
sebelumnya karena keterbatasan likuiditas.
"Kita akan menduga dari sekarang, pertumbuhan kredit di masa akan
datang tidak akan bisa lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. LDR (loan to deposit ratio atau rasio pinjaman terhadap simpanan) semakin tinggi dan likuiditas ketat," ujar Sigit saat jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, secara keseluruhan, bank-bank memang tidak akan bisa
sama sekali menghentikan kredit, melainkan menyesuaikan pertumbuhan
kredit tersebut dengan likuiditas yang ada.
"Kalau LDR sudah 90 persen, bank pasti akan mengerem (laju pertumbuhan kredit)," kata Sigit.
Sigit juga melihat adanya kemungkinan marjin bunga bersih perbankan
akan menjadi lebih rendah dengan melambatnya pertumbuhan kredit. Ia
menilai persoalan perbankan ke depannya adalah terkait perencanaan
permodalan.
"Bank swasta, bank asing, dan bank daerah semuanya harus mencari
permodalan karena LDR kita di atas 90 persen. Awal Presiden SBY
memerintah, LDR masih rendah 40 persen atau 50 persen sehingga
pertumbuhan kredit besar sekali. Sekarang sudah hampir 100 persen," kata
Sigit.
Jika LDR sudah menyentuh angka 100 persen, lanjut Sigit, hal
tersebut sangat berbahaya jika terjadi guncangan likuiditas di Tanah
Air.
"Kalau 100 persen artinya saya mendapatkan simpanan dana 100 saya
berikan ke masyarakat 100 juga. Sekarang, uang yang saya kumpulkan dari
anda 90 lebih saya berikan. Ini bahaya sekali," ujar Sigit.(WDY)
Pertumbuhan Kredit akan Relatif Melambat
Rabu, 27 Agustus 2014 14:27 WIB