Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memasyarakatkan sembilan karya monumental dalam bidang tabuh dan tari Bali melalui program unggulan, "Ngayah", sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat di Pulau Deweta.
"Dari sembilan karya monumental yang diluncurkan bertepatan dengan Dies Natalis XI dan Wisuda Sarjana Seni XIII akhir Juli lalu untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada masyarakat Banjar Wani, Desa Krambitan, Kabupaten Tabanan yang tengah menggelar kegiatan ritual skala besar," kata Rektor ISI Denpasar I Gede Arya Sugiartha di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan "Ngayah" sebagai upaya merealisasikan Tri Darma Perguruan Tinggi ke Banjar Wani, Desa Krambitan, Kabupaten Tabanan dipimpin Pembantu Rektor IV I Ketut Garwa.
Kegiatan "Ngayah" untuk melengkapi ritual skala besar yang digelar masyarakat Banjar Wani, Kabupaten Tabanan sekaligus untuk memosisikan peran bahwa ISI adalah milik masyarakat Bali.
Hal lain yang tidak kalah penting, katanya, memperkenalkan karya-karya terbaru ciptaan dosen ISI Denpasar, yang nantinya bisa digunakan di masyarakat.
Kesembilan karya terbaru ISI Denpasar, antara lain Lelambatan Tabuh Lima Tapuk Manggis, tabuh pepanggulan Merdu Komala, tari penyambutan Stuti Puja, Tari Legong Kreasi "Wargasari", dan tabuh kreasi kebyar-kebyar.
Tim ISI Denpasar dalam kegiatan "Ngayah" itu, antara lain menyuguhkan tari Stuti Puja, Truna Jaya, Jauk Manis, serta Oratorium Ramasita (Ramayana).
Garapan tari-tarian tersebut dibawakan oleh mahasiswa Jurusan Tari ISI Denpasar dan diiringi instrumen gamelan oleh mahasiswa Jurusan Karawitan.
Program unggulan "Ngayah", sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, pendidikan dan penelitian saat masyarakat desa adat (Pekraman) menggelar kegiatan ritual berskala besar.
Kegiatan "Ngayah" itu dengan menampilkan kesenian tradisional Bali sebagai kelengkapan kegiatan ritual yang digelar masyarakat desa adat di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
"Dalam kegiatan sosial itu berinteraksi dengan masyarakat, membantu membangkitkan potensi seni dan memberikan hiburan kepada masyarakat," ujar Gede Arya. (WDY)
ISI Denpasar Masyarakatkan Karya Monumental
Selasa, 26 Agustus 2014 11:35 WIB