Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan
tidak ada kabinet demisioner, sehingga para menteri harus tetap bekerja
serta menjalankan tugasnya dengan baik hingga presiden baru disumpah
oleh MPR pada 20 Oktober 2014.
"Oleh karena itu, saya tidak suka sebenarnya kalau di antara anggota
kabinet atau menteri sudah menganggap bahwa pemerintahan ini sudah
berakhir atau semi berakhir, lantas memposisikan dirinya sudah
demisioner. Itu keliru besar. Boleh dikatakan itu lari dari tanggung
jawab. Rakyat akan mencatat hal-hal seperti itu kalau terjadi di negeri
kita," kata Presiden menyikapi isu terkini dalam video youtube yang
diunggah di twitter resminya @SBYudhoyono kamis malam.
"Lantas kalau ditanyakan setelah ada presiden terpilih maka segala
sesuatunya yang berkaitan dengan pemerintahan ini, yang kita lakukan
apakah keputusan, kebijakan harus dilakukan secara bersama atau
dikonsultasikan terlebih dahulu, itu juga tidak seperti itu dalam
tatanan undang-undang dasar kita," kata Presiden.
Menurut Presiden Yudhoyono, sesuai dengan konstitusi, masa jabatan
presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2014. Sebelum presiden pengganti
dilantik, konstitusi mengamanatkan sejumlah kewajiban dan tanggung
jawab. Misalnya membuat RAPBN 2015.
Namun demikian, Yudhoyono menegaskan dirinya menyadari penting untuk
membuat langkah yang bijak bagi pemerintahan selanjutnya. Untuk itu,
Presiden menegaskan tidak akan membuat kebijakan-kebijakan strategis
yang berdampak pada pemerintahan berikutnya.
"Oleh karena itulah sebenarnya sejak bulan April yang lalu saya
sudah mengeluarkan instruksi dan menetapkan kebijakan, yang intinya
melarang para menteri atau anggota kabinet untuk mengambil
kebijakan-kebijakan yang fundamental dan strategis yang berimplikasi
pada pemerintahan yang akan datang atas inisiatifnya sendiri, saya
larang itu," katanya.
Presiden menambahkan, "Juga tidak saya izinkan mereka untuk
melakukan penggantian-penggantian pejabat utama, apalagi secara
besar-besaran. Saya berpikir, lebih baik itu dilaksanakan oleh presiden
mendatang, oleh pengganti saya nanti. Kecuali kalau ada alasan yang
sah."
Presiden mencontohkan, penggantian Kepala Staf Angkatan Darat
Jenderal Budiman beberapa waktu lalu. Penggantian tersebut dilaksanakan
karena Jenderal Budiman akan memasuki pensiun pada September 2014.
"Sebagai contoh saya mengganti KSAD karena Jenderal Budiman bulan
depan sudah pensiun, sehingga saya masih memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk penggantian KSAD tersebut karena presiden baru belum ada,"
katanya. (WDY)
Presiden: Tidak Ada Kabinet Demisioner
Jumat, 8 Agustus 2014 7:43 WIB