Ambon (Antara Bali) - Salah satu gua di situs prasejarah Watu Eli menyimpan jejak penguburan tradisional dari lusinan tengkorak Homo sapiens
yang diletakkan di relung-relung dinding batu gamping, kata arkeolog
Marlon Ririmasse dari Balai Arkeologi Ambon di Ambon, Rabu.
"Gua itu disebut batu tengkorak karena terdapat hampir lusinan tengkorak Homo sapiens, beberapa tengkorak yang ditemukan masih dalam kondisi utuh, sementara sebagian lain sudah pecah dan rusak," katanya.
Ahli purbakala itu mengatakan, lokus penguburan tradisional Homo sapiens
berada di kawasan perbukitan karet sebelah selatan situs terbuka
Elivavan di Desa Romean, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat.
Situs tersebut ditemukan tim yang dipimpinnya ketika berupaya
mencari jejak perkampungan kuno di Kecamatan Tanimbar Utara pada 11
Maret hingga 20 Maret 2014.
"Himpunan tengkorak itu ditemukan dalam asosiasi dengan fragmen
gerabah dan keramik asing, model penguburan tradisional seperti ini
memang umum ditemukan di situs-situs pemukiman kuno di Tanimbar dan
pulau-pulau di bagian tenggara Kepulauan Maluku," katanya.
Dia mengatakan, sebagai kawasan berbatu gamping, situs Watu Eli
memiliki banyak ceruk dan gua bertipe gua payung. Tak hanya pemakaman
kuno di dalam komplek situs juga ditemukan sebaran fragmen gerabah polos
dan keramik asing.
Yang paling menarik dari situs tersebut adalah adanya
penanda-penanda yang melekat dengan sejarah tutur masyarakat Desa
Romean, yakni sumber air yang disebut dengan Air Watu Eli di titik
tertinggi perbukitan karst Watu Eli.
Dalam konsep kepercayaan masyarakat setempat sumber air tersebut memiliki daya menyembuhkan penyakit.
"Pada bagian tertinggi situs ini kita bisa mengamati seluruh
kawasan pesisir utara Pulau Fordata, termasuk pulau-pulau tetangga
seperti Larat dan Molu Maru," ucapnya.(WDY)
Jejak Penguburan Homo Sapiens di Watu Eli
Rabu, 23 Juli 2014 13:26 WIB