Denpasar (Antara Bali) - Jalur utama yang menghubungkan Jawa-Bali yaitu memasuki kawasan Situbondo hingga di Kabupaten Jembrana rawan terjadi pelemparan kaca bus dan kendaraan besar lainnya.
Kejadian itu ditemukan ketika Dinas Perhubungan Kota Denpasar melakukan sidak di Terminal Ubung, Senin, menemukan puluhan kaca bus pecah akibat pelemparan batu diperjalanan menuju Kota Denpasar.
Salah seorang sopir bus Gunung Harta, Totok mengaku, pelemparan batu itu sering terjadi pada saat malam minggu kawasan Situbondo, Jawa Timur. Sedangkan di Bali sering terjadi di Desa Melaya, Kabupaten Jembarana.
"Biasanya anak muda yang sedang berpapasan dengan bus pada saat malam hari melempari sejumlah kendaraan besar seperti bus, truk, dan kendaraan umum lainnya," ujarnya.
Bahkan, batunya sampai mengenai sejumlah penumpang lainnya di dalam bus.
Akibat kejadian itu, pihaknya bersama rekan-rekan sopir bus lainnya pernah melaporkan ke pihak kepolisian di lokasi tempat pelemparan, namun sulit untuk mengungkap kasus tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengatakan, akan menyempaikan permasalahan itu pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat.
"Ini adalah masalah yang sangat besar karena membahayakan keamanan pengemudi dan puluhan penumpang yang dibawanya," ujarnya.
Pihaknya berharap jalur rawan pelemparan batu itu mendapat pengawasan ketat sehingga bisa menjamin keamanan lalu lintas Jawa-Bali. (WRA)
Jalur Situbondo-Jembrana Rawan Peleparan Kaca Bus
Senin, 14 Juli 2014 18:08 WIB