Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah objek wisata di Bali sepi pengunjung saat pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden, Rabu.
Jalan setapak di sepanjang Pantai Sanur hingga Pantai Mertasari, Denpasar, tidak banyak ditemui wisatawan, baik lokal, domestik, maupun mancanegara.
Biasanya di sepanjang pesisir selatan Kota Denpasar berpasir putih itu penuh oleh aktivitas wisatawan, mulai dari sekadar jalan-jalan, bersepeda santai, berenang di pantai, hingga menikmati wahana wisata air.
Demikian pula dengan sejumlah toko suvenir dan kafe di objek wisata yang menjadi tempat favorit wisatawan mancanegara berduit itu tampak sepi.
Beberapa sopir taksi dan kendaraan sewa lainnya terlihat hanya duduk-duduk menunggu penumpang. Para pegawai hotel juga terlihat tidak sesibuk hari-hari biasa.
"Suasananya beda. Memang musim liburan sekolah, tapi tidak ada wisatawan datang kemari," kata Wayan Merta, penjual suvenir di Pantai Sindu, Sanur.
Ia baru membuka tokonya setelah menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara di Desa Adat Semawang, Sanur.
Pemandangan yang sama terlihat di Pulau Serangan. Pulau yang menyatu dengan daratan Kota Denpasar setelah direklamasi pada 1996 itu terdapat sejumlah objek wisata, seperti penangkaran penyu, wahana wisata bahari, wisata kuliner, dan titik kumpul wisatawan mancanegara yang hendak menyeberang ke Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, tampak lengang.
Dua petugas jaga di pintu masuk Pulau Serangan juga terlihat bermalas-malasan. "Sampai sekarang baru ada 50 kendaraan yang masuk," kata Nyoman Seter seraya menunjukkan potongan lembaran tiket masuk Pulau Serangan.
Pada hari-hari biasa jumlah kunjungan wisata di Pulau Serangan itu mencapai angka 500 hingga 1.000 orang dengan tarif masuk Rp10.000 untuk bus dan truk, Rp4.000 untuk mobil, dan Rp2.000 untuk sepeda motor.
Menurut dia, 50 kendaraan yang masuk ke Pulau Serangan itu didominasi oleh penggemar memancing ikan. "Kalau sudah hobinya mancing, sudah tidak akan pernah mengenal waktu," ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor Denpasar Selatan Komisaris Nanang Pri yang memantau sejumlah objek wisata di wilayahnya itu saat pilpres mengakui sepinya pengunjung.
"Sedikit atau pun banyak, tetap saja pilpres ini memengaruhi jumlah kunjungan wisata," katanya saat ditemui di sela-sela memantau situasi di Sanur dan Pulau Serangan.
Selain itu, toko di sepanjang Jalan Teuku Umar, Denpasar, juga banyak yang tutup. Kemacetan panjang di pusat bisnis itu juga tidak terlihat.
Justru konsentrasi massa terlihat di beberapa balai banjar atau dusun adat. Kebanyakan tempat pemungutan suara di Bali didirikan di balai banjar. (M038)
Objek Wisata Sepi Pengunjung
Rabu, 9 Juli 2014 19:20 WIB