Yogyakarta (Antara Bali) - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengalokasikan dana Rp11 miliar untuk penerjemahan 150 karya sastra
pengarang Indonesia terpilih ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman.
"Kami siapkan dana untuk program penerjemahan itu sebagai persiapan
Guest of Honor Frankfrut Book Fair (FBF) 2015 di Jerman," kata Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Bidang Kebudayaan Wiendu
Nuryanti di Yogyakarta, Rabu.
Pada Safari Kebangkitan Literasi Nusantara dalam rangkaian World
Book Day dan sosialisasi FBF 2015, ia mengatakan melalui buku dan karya
yang akan diterjemahkan dan dipamerkan dalam FBF 2015 diharapkan mampu
mengangkat literasi Indonesia.
"Selain itu juga memperkenalkan dunia penerbitan Indonesia kepada
masyarakat internasional. Jadi sebenarnya ikut FBF 2015 ke depan bukan
sekadar mengikuti pameran buku, tetapi juga sebagai upaya totalitas
diplomasi kebudayaan Indonesia melalui ekspresi sastra," katanya.
Menurut dia, Indonesia memiliki ribuan karya, baik sastra maupun
nonsastra yang mendokumentasikan kebudayaan dan kehidupan masyarakat
Nusantara. Namun, literatur yang dihasilkan belum mampu menyentuh
masyarakat internasional.
"Hal itu terlihat dari belum banyak ditemukannya literatur
Indonesia di pasar dunia. Literatur kita belum diperhitungkan di tingkat
global," katanya.
Ia mengatakan belum banyaknya karya sastra yang dialihbahasakan ke
dalam bahasa internasional merupakan salah satu faktor yang
menjadikannya kurang dikenal masyarakat dunia.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah mendorong upaya penerjemahan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Inggris.
"Penerjemahan karya sastra maupun buku Indonesia ke dalam bahasa
non-Indonesia masih sangat terbatas dan minim, sehingga kehadiran
literatur kita belum dikenal di tingkat internasional," katanya.
Ketua Harian Panitia Nasional FBF Agus Maryono mengatakan Indonesia
menjadi salah satu tamu kehormatan dalam FBF 2015 di Jerman. Pameran
tersebut akan diikuti sekitar 2.000 penerbit dari 114 negara di seluruh
dunia.
"Gerakan Indonesia ke Frankfrut diharapkan menjadi gerakan kebangkitan literasi Nusantara," katanya. (WDY)
Rp11 Miliar untuk Penerjemahan Sastra
Kamis, 24 April 2014 9:44 WIB