London (Antara Bali) - Indonesia dan Belanda memperkuat kerja sama di bidang pertanian
melalui program peningkatan produksi dan pemasaran sayuran (Program
VegIMPACT) melalui pertemuan Duta Besar RI di Den Haag, Retno LP Marsudi
dengan pihak Universitas Riset Wageningen (WUR) pada Jumat lalu (4/4).
Kerja sama tersebut merupakan salah satu prioritas kerja sama
bilateral, sebagaimana dibahas Presiden RI dan Perdana Menteri Belanda
pada November 2013 di Jakarta, kata Sekretaris Pertama Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Den Haag Danang Waskito kepada ANTARA London,
Minggu.
Dikemukakannya, Dubes Retno Marsudi di Departemen Penerapan Riset
Tanaman WUR di Lelystad, Provinsi Flevoland, Belanda, bertemu Direktur
Kerja Sama Internasional WUR Dr Huub Loffler, Kepala Departemen
Penerapan Riset Tanaman Dr. Herman Schoorlemmer, Kepala Proyek VegImpact
Dr. Arij Everaarts dan peneliti senior Dr. Herman de Putter.
Indonesia dan WUR sudah menjalin kerja sama sejak lama, dan
mahasiswa Indonesia yang belajar di sana mencapai 166 orang dari 1.495
mahasiswa RI di Belanda. Mereka menekuni, antara lain ilmu lingkungan
hidup, teknologi pangan, kehutanan dan konservasi alam, teknologi
pertanian, ilmu pertanahan dan bioteknologi.
Program VegIMPACT yang berjalan dalam periode 2013-206 penerapannya
dilakukan antara Tim Peneliti Departemen Penerapan Riset Tanaman WUR)
Belanda dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) di Penelitian
Pengembangan (Litbang) dan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian
Pertanian Indonesia.
Kegiatan Program VegIMPACT juga bertujuan mengurangi pemakaian
pestisida yang diharapkan dapat mengurangi biaya produksi sayuran,
mengurangi risiko kesehatan kerja dan memberikan pelatihan metode
produksi sayuran yang berkelanjutan kepada para petani. (WDY/i018)
Indonesia dan Belanda Perkuat Kerja Sama Pertanian
Minggu, 6 April 2014 20:38 WIB