Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
menggelar rapat koordinasi terkait proyek infrastruktur di Bali yang membahas mengenai enam usulan proyek baru di Pulau Dewata untuk menjadi
daerah otorita pariwisata.
"Tadi kami rapat dengan Menko Maritim (Luhut Binsar Pandjaitan) juga
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Bank Dunia untuk
menyikapi enam usulan proyek besar," kata Wakil Gubernur Bali I Ketut
Sudikerta ditemui seusai rakor di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Jumat.
Sudikerta menyebutkan keenam proyek itu adalah pembangunan kawasan
bandara di Bali utara, pembangunan kawasan industri pariwisata di
Buleleng Barat, pembangunan jalan tol terintegrasi, pembangunan kereta
api, pembangunan dua stadion di Ngurah Rai dan Cengkiling serta
pembangunan kawasan industri pariwisata Nusa Penida.
Menurut dia, usulan proyek infrastruktur besar itu diharapkan dapat
meningkatkan kehidupan masyarakat Bali di masa mendatang selain juga
mendukung perhelatan internasional Pertemuan Tahunan Dana Moneter
Internasional-Bank Dunia yang akan digelar Oktober 2018 di provinsi
tersebut.
"Sehingga dalam acara IMF-Bank Dunia nanti, para peserta atau
keluarganya sudah bisa menikmati fasilitas penunjang bersebut,"
tuturnya.
Sudikerta menjelaskan, khusus untuk persiapan Pertemuan Tahunan
IMF-Bank Dunia, proyek "underpass" Bandara Ngurah Rai dan pelebaran
sejumlah jalan akan diprioritaskan bisa selesai sebelum perhelatan akbar
itu.
Ada pun proyek besar lainnya dipastikan belum akan selesai sebelum Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia.
Namun underpass dan pelebaran jalan itu, menurut dia, jadi bagian dari proyek jalan tol terintegrasi yang masuk dalam enam usulan tersebut.
"Pembangunannya tidak bisa tuntas sampai saat itu. Tidak selesai semua. Kalau underpass bandara selesai sebelum acara, sedangkan yang lain akan menyusul penyelesaiannya dilakukan secara terintegrasi," ungkapnya.
Ada pun investasi untuk membiayai proyek-proyek tersebut nantinya
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pihak swasta
dan Bank Dunia. Namun, ia mengaku jumlahnya belum dapat dipastikan
karena masih dalam tahap persiapan.
Sudikerta menambahkan, keenam proyek besar tersebut sudah disepakati
untuk bisa masuk dalam draft Keputusan Presiden mengenai Bali sebagai
daerah otorita pariwisata.
"Ya usulannya jadi daerah otorita Bali," katanya. (WDY)
Bali Mengusulkan Enam Proyek Infrastruktur untuk Jadi Otorita Pariwisata
Jumat, 22 September 2017 13:49 WIB