"Kami mengharapkan status siaga Gunung Agung tidak berdampak pada kunjungan wisatawan ke Bali umumnya dan ke Kabupaten Badung khususnya," ujar Badra di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Pria asal Kuta ini juga telah berkoordinasi dengan asosiasi perjalanan wisata atau "Association of the Indonesian Tours and Travel" (ASITA) di daerah itu agar untuk sementara waktu tidak menawarkan paket perjalanan wisata mendaki gunung tertinggi di Pulau Dewata ini.
Dia mengimbau wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata tidak panik dengan naiknya status siaga Gunung Agung itu dan tetap menikmati liburan di Bali.
Badra juga meminta kepada ASITA mengutamakan keselamatan wisatawannya dan ikut memantau perkembangan kondisi status Gunung Agung itu.
"Kami berharap tidak ada bencana di Bali dan status Gunung Agung kembali turun ke level normal, sehingga wisatawan juga tidak was-was datang ke Bali," ujarnya.
Ia mengatakan Pemkab Badung bersama pemangku kepentingan sedang giat-giatnya melakukan promosi pariwisata daerahnya kesejumlah negara seperti Eropa dan Asia. "Dalam upaya ini, pihaknya melibatkan masyarakat asing dari negara tujuan promosi (Vito) untuk ikut ambil bagian dalam promosi wisata Bali saat ini," ujarnya.
Dengan peran Vito ini, kata Badra, diharapkan dapat memberikan informasi terkini tentang hal wisata yang terbaru yang dimiliki Pemkab Badung dan memberikan informasi yang benar terkait status Gunung Agung yang terjadi saat ini.
Sebelumnya, pada Senin (18/9) pukul 21.00 WIT, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, dari waspada menjadi siaga atau level III terhitung.
Oleh karena itu, ia menambahkan Pura Besakih yang berada dalam radius tersebut sebaiknya mulai disterilkan dari aktivitas masyarakat dan wisatawan.
Rekomendasi pelebaran kawasan larangan aktivitas itu meliputi kawasan utara, selatan, barat daya, dan tenggara.(WDY)
Video oleh I Nyoman Budhiana