Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Rabu pagi, bergerak melemah tipis menjadi Rp13.323,
dibandingkan sebelumnya Rp13.317 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, mengatakan dolar
AS bergerak menguat terhadap sebagian mata uang di kawasan Asia,
termasuk rupiah menyusul meningkatnya indeks kepercayaan konsumen di
Amerika Serikat.
"Dolar AS mulai kembali naik merespons baiknya data consumer confidence AS yang naik menyentuh level tertingginya dalam 16 tahun terakhir," katanya.
Indeks Kepercayaan Konsumen dari The Conference Board tercatat
125,6 pada Maret, naik dari 116,1 pada Februari dan jauh di atas
konsensus pasar.
Di sisi lain, ia menambahkan, sebagian pelaku pasar uang di dalam
negeri juga sedang menunggu kepastian peringkat utang Indonesia versi
Standard & Poors (S&P), inflasi Maret 2017 yang akan dirilis
pada awal April nanti.
"Sentimen itu masih menjadi fokus utama dari pelaku pasar uang domestik," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan dolar AS di pasar valas
dalam negeri relatif terbatas mengingat sentimen fundamental ekonomi
dari dalam negeri masih cukup kuat.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan
kembali munculnya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS membantu dolar
AS mengalami apresiasi.
"Pidato sejumlah pejabat The Fed mengenai prospek kenaikan suku
bunga acuan AS membuat dolar AS terangkat meski masih terbatas,"
katanya.(WDY)
Rupiah Rabu Melemah ke Posisi Rp13.323
Rabu, 29 Maret 2017 11:10 WIB