San Francisco (Antara Bali) - Twitter Inc mempertimbangkan untuk membuat
versi premium dari tampilan Tweetdeck mereka, menyasar pengguna
profesional dan terdapat kemungkinan akan dipungut bayaran, seperti yang
diberitakan laman Reuters.
Seperti perusahaan media sosial
lainnya, sejak pertama berdiri 11 tahun lalu, Twitter fokus membangun
layanan gratis dengan dukungan iklan.
Bulan lalu, tercatat ada 319 juta pengguna Twitter di seluruh dunia.
Tarif berlangganan mungkin dikenakan untuk versi Tweetdeck, tampilan antarmuka yang membantu pengguna menavigasi Twitter.
Twitter
sedang mengadakan survei untuk "melihat ketertarikan di versi terbaru
Tweetdeck", kata juru bicara Brielle Villablanca, melalui keterangan
resmi.
"Kami
secara berkala mengadakan riset pengguna untuk mengumpulkan umpan balik
tentang pengalaman orang menggunakan Twitter dan untuk kebutuhan
keputusan berinvestasi kami. Kami mengeksplorasi beberapa cara untuk
membuat Tweetdeck lebih berguna untuk para profesional," kata dia.
Tidak ada keterangan yang menyatakan Twitter akan menarik bayaran dari semua pengguna.
Bocoran
mengenai survei itu muncul saat seorang jurnalis yang berhubungan
dengan New York Times mengunggah screenshot seperti apa tampilan versi
Tweetdeck.
Versi itu mungkin termasuk "perangkat lebih berguna
untuk membantu bagian pemasaran, jurnalis, profesional dan lainnya untuk
mengetahui apa yang ada di dunia secara lebih cepat," menurut salah
satu screenshot yang diunggah @andrewtavani.
Versi itu mungkin bebas iklan. (WDY)
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Twitter Rencanakan Layanan Berbayar
Jumat, 24 Maret 2017 14:50 WIB