Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi
Rp13.315, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.325 per dolar AS.
"Optimisme pasar masih terjaga, sinyal kenaikan peringkat oleh
Standard & Poors (S&P) ditunggu pasar," kata Ekonom Samuel
Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedang menanti pertumbuhan
produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2017,
diharapkan mencatatkan pertumbuhan sehingga fluktuasi mata uang domestik
stabil.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan di beberapa aset
berdenominasi rupiah mulai jenuh di tengah antisipasi investor terhadap
sentimen S&P itu serta hasil pemilihan kepala daerah DKI Jakarta
putaran dua sehingga laju rupiah relatif terbatas.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa masih
adanya kekhawatiran pasar terhadap program kebijakan Presiden AS Donald
Trump memberikan efek negatif pada pergerakan dolar AS.
"Kondisi itu kembali dimanfaatkan bagi rupiah untuk menguat," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya imbas dari kedatangan Bank Dunia
yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 sebesar 5,2
persen, lebih baik dibandingkan 2016 akan memberikan peluang untuk
kenaikan rupiah lebih tinggi.
"Situasi itu tampaknya masih direspon positif pelaku pasar uang di dalam negeri," katanya. (WDY)
Rupiah Jumat Menguat 10 Poin Menjadi Rp13.315
Jumat, 24 Maret 2017 10:58 WIB