Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat 16 poin menjadi Rp13.313,
dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.329 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan
bahwa sentimen positif bagi pergerakan mata uang rupiah masih terjaga di
tengah harapan kenaikan peringkat utang oleh Standard & Poors
(S&P) ke level layak investasi.
"S&P mengunjungi Indonesia, situasi itu membuka harapan bagi
ruang penguatan rupiah terhadap dolar AS kembali tersedia," kata Rangga
Cipta.
Di sisi lain, lanjut dia, dolar AS mengalami koreksi merespon
buruknya data perumahan di Amerika Serikat serta antisipasi pasar
terhadap kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump mengenai kelanjutan
rencana pengurangan pajak.
Sementara itu, analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong
menambahkan bahwa laju kenaikan suku bunga di Amerika Serikat tahun ini
yang diperkirakan tidak terlalu agresif turut menjadi salah satu faktor
yang menahan laju dolar AS..
Lukman Leong mengemukakan bahwa Bank Sentral AS atau The Fed
diproyeksikan menaikkan suku bunga acunnya menjadi sekitar 1,4 persen
pada akhir 2017, tidak berubah dari perkiraan semula.
"Kenaikan yang tidak terlalu agresif kembali memunculkan minat
investor untuk masuk ke pasar negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia sehingga meningkatkan mata uangnya," katanya. (WDY)
Rupiah Kamis Menguat 16 Poin Menjadi Rp13.313
Kamis, 23 Maret 2017 14:05 WIB