Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS
yang menguat memberikan tekanan terhadap logam mulia.
Xinhua melaporkan, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Maret
turun 0,2 dolar AS, atau 0,02 persen, menjadi menetap di 1.238,90 dolar
AS per ounce.
Setelah libur panjang akhir pekan, volume perdagangan emas meningkat.
Emas berjangka tertekan karena indeks dolar AS, yang mengukur greenback
terhadap sekeranjang mata uang utama, menunjukkan penguatan luas,
meningkat 0,45 persen menjadi 101,35 pada pukul 18.45 GMT.
Emas di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks Dow Jones Industrial
Average AS naik 112,63 poin atau 0,55 persen pada pukul 18.45 GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam
mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman,
sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia
biasnya turun.
Investor juga mempertimbangkan secara hati-hati potensi untuk
terpilihnya calon presiden Prancis Marine Le Pen yang pada Selasa (21/2)
memperluas keunggulan dirinya dalam jajak pendapat.
Lepen secara umum dilihat oleh pasar sebagai faktor yang berpotensi
mengganggu stabilitas, karena dia telah berjanji untuk mengadakan
referendum tentang partisipasi Prancis di Uni Eropa, yang telah
menyebabkan beberapa investor takut terulangnya Brexit.
Logam mulia dicegah dari kejatuhan lebih lanjut karena laporan inderks
pembelian manajer (PMI) yang dirilis oleh Markit Economics yang berbasis
di Inggris menunjukkan PMI AS jatuh ke level 54,3, angka yang analis
mencatat lebih buruk dari perkiraan dan mencerminkan melemahnya ekspor
dan biaya yang lebih tinggi.
Laporan ini memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena ekspektasi
untuk hasil yang lebih kuat ketika beberapa laporan manufaktur awal
bulan ini menunjukkan penguatan di sektor manufaktur AS.
Para pedagang menunggu sisa minggu ini untuk laporan penjualan "existing
home" dan risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)
pada Rabu (22/2), klaim pengangguran awal pada Kamis (23/2), dan laporan
penjualan rumah baru pada Jumat (24/2).
Perak untuk pengiriman Maret turun 2,9 sen, atau 0,16 persen, menjadi
ditutup pada 18,001 dolar AS per ounce. Platinum untuk April tetap tidak
berubah, ditutup pada 1.006,00 dolar AS per ounce.(WDY)
Emas Berjangka Turun karena Penguatan Dolar AS
Rabu, 22 Februari 2017 7:02 WIB